Entri Populer

UAS-UKK-USEK-UASBN


Gegap Gempita UASBN.


Rasionalisasi .

  1. Nilai UASBN  masih merupakan parameter  “icon” bagi keberhasilan penyelenggara pendidikan. ( SD dan SMP).
  2. SD A yang berada diperingkat lebih atas dari SD , pasti dikatakan  bahwa SD  A lebih lebih baik dari pada SD B tanpa peduli indicator lainnya.
  3. Adanya  opini :  bahwa keberhasilan  UASBN SD,  tergantung kepada guru kelas VI.


Kerangka Umum Sukses  UASBN.

1.    Intern Sekolah ( Kepala  - Guru – GTT-PTT – Penjaga).
a.       Kompak satu tujuan  / Team Work yang solid, satu dan lainnya saling memotivasi.
b.      Usahakan diskusi  tentang  materi pembelajaran, ( Misal : saat istirahat di kantor).
c.       Antar guru  : sharing  pendapat >>>> sampaikan pengalaman ( lucu, menarik), ide  yang didapat  saat mengajarkan sebuah kopetensi.
d.      Perlu Biaya  / Alokasikan dana yang pasti.
e.       Perlu Strategi.
2.    Guru Kelas VI.
a.       Bebaskan dari tugas-tugas tambahan.
b.      Mutlak menguasai  SKL.
c.       Menemukan metode yang non - konvensional.
*      Contoh : membagi bilangan è1.024  : 8  ==è125 + 3.
*      Menanamkan pemahaman bahwa : 2/5  = 0,4 = 0,40 = 40%  = 2 : 5
d.      Ajak siswa membaca peta konsep, sejauh Standar Kopetensinya.
Contoh : 1
                  







*      Terhadap obyek di atas, ajak siswa bereksplorasi  ( Hindari pertanyaan yang konvergen : ( Misal : Berdasarkan jenis makanannya, hewan tersebut termasuk jenis …..)
*      Kembangkan pertanyaan yang bersifat divergen :
       Apa yang kalian ketahui tentang binatang seperti dalam gambar ?


         Contoh 2 :  Terhadap obyek disamping, hindari pertanyaan secara                                                                                                       langsung : Misal :
 

1.      Volum bangun di samping adalah …….
2.      Luas seluruh permukaan bangun di samping adalah ..
3.      Panjang seluruh rusuk bangun di samping adalah ….
Tetapi bagaimana agar  anak : Begitu melihat gambar bangun ruang di atas, di dalam benak langsung :
Oo mungkin ditanyakan volumnya, atau luas seluruh permukaannya, mungkin panjang seluruh rusuknya….mungkin juga ¼ volumnya, mungkin luas alasnya …dan seterusnya.
( Begitu melihat gambar sudah siap :  apa yang akan ditanyakan).
Kemungkinan kendala yang terjadi dalam contoh no. 1 dan 2  :
anak sulit mengungkapkan ide.
e.       Introspeksi :
Contoh : Jika anak menjawab : Tinggi Ani adalah 135 m, atau 135 dm //
                                                    Jarak kota A – B  adalah 75 cm.
Terhadap model jawaban tersebut, guru harus segera flash back .
( 1 cm itu seberapa, 1 m itu seberapa)==tunjukkan dengan peraga              
f.       Dan lain-lain….dan seterusnya.
  1. Siswa :  
*      Pastikan anak belajar dalam keadaan, senang dan kenyang.
*      Khusus untuk Matematika, (Bil.Bulat)  pastikan dalam hitung angka (  pembagian, perkalian, pengurangan, dan penjumlahan yang hasilnya di bawah 100) anak nyaris tidak berpikir !
*      Jika anak tampak tidak bergairah, berikan pertanyaan-pertanyaan yang  dapat di jawab hamper semua siswa .
Dan lainnya sangat tergantung kreatifitas / seni  dalam mengajar, karena tidak ada metode mengajar yang paling baik.
Mudah-mudahan setuju!Kiat yang lain  kunjungi : www.sdpaliyan4.blogspot.com